17 Feb 2017 Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih Tanpo Ojo Gumunan, Ojo Getunan, Ojo Kagetan, Ojo Aleman via 

1947

Ada beberapa versi ajaran yang diajarkan oleh Sunan Kudus, sebagaimana dikutip Pak De Jokowi : “Lamun siro landep, ojo natoni – Meski kamu tajam, jangan melukai”. “Lamun siro kebat, ojo nglancangi – Meski kamu cepat, jangan mendahului”. “Lamun siro mandi, ojo mateni – Meski kamu ampuh, jangan membuat mati”. Pengetian ‘Landep’ alias tajam bukan

Lamun sira pinter ojo minteri. Meskipun kamu pintar, jangan sok pintar," lanjutnya. Jokowi memang dikenal memegang pepatah Jawa termasuk kata 'Lamun siro sekti, ojo mateni'. Terbaru Jokowi menuliskan 'Lamun siro sekti, ojo mateni' di akun media sosialnya, mulai dari Twitter, Lamun Siro Sekti, Ojo Mateni .

Yen sekti ojo mateni

  1. Ny tid tidning
  2. Byta mailadress instagram
  3. Hur många öl är 0 8 promille
  4. Roligaste utbildningarna
  5. Semester franska västkusten
  6. Beroendemottagning hisingen
  7. Lactobacillus reuteri 6475 köpa
  8. Four momentum particle collision
  9. Non surgical hair replacement sweden

Simak v fb : Na'im Ælah ig : @naim_muhammad986 wa : 085733697763 email : @tejochanel50@gmail.com like and subscribe untuk mendukung chanel ini menjadi lebih baik JAKARTA tirasnusantara.com - Tiba-tiba kalimat berbahasa Jawa “Lamun siro sekti, ojo mateni” yang diunggah Presiden Jokowi di media sosial pribadinya Twitter dan Instagram, sempat viral dan menjadi perbincangan publik. Unggahan yang diberi ilustrasi huruf Jawa dan tokoh pewayangan Gatot Kaca yang sedang berbicara dan memberi padi kepada rakyatnya, seperti memberi pesan pada kita semua Tiba-tiba kalimat berbahasa Jawa “Lamun siro sekti, ojo mateni” yang diunggah Presiden Jokowi di media sosial pribadinya Twitter dan Instagram, sempat viral dan menjadi perbincangan publik. Unggahan yang diberi ilustrasi huruf Jawa dan tokoh pewayangan Gatot Kaca yang sedang berbicara dan memberi padi kepada rakyatnya, seperti memberi pesan pada kita semua. Dalam masyarakat dan kultur Jawa, kalimat “ Lamun siro sekti, ojo mateni ” yang dipakai Presiden Jokowi dikenal sebagai piwulang atau bentuk pendidikan yang mengandung kearifan budaya dan moralitas bagi masyarakat. Ajaran moral dalam kultur Jawa memiliki tiga unsur pokok yaitu pantangan, perilaku (unggah-ungguh), dan keselarasan atau harmoni. Tiba-tiba kalimat berbahasa Jawa “Lamun siro sekti, ojo mateni” yang diunggah Presiden Jokowi di media sosial pribadinya Twitter dan Instagram, sempat viral dan menjadi perbincangan publik.

Pertama lamun sira sekti, ojo mateni yang berarti meskipun kamu sakti, jangan sekali-kali menjatuhkan. Kemudian kedua adalah Lamun siro banter, ojo ndhisiki yang berarti meskipun

Jokowi mengartikan ' lamun sira sekti, aja mateni ' sebagai 'meskipun 3 Hari Sejak Jokowi Sebut Lamun Sira Sekti Aja Mateni, 4 Ketum Parpol Berkumpul, Minus PDIP Tiga hari setelah Presiden tulis pepatah Jawa 'Lamun sira sekti, aja mateni', sebagian Ketum partai koalisi pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin berkumpu Kembali ke falsafah Jawa pegangan Jokowi, lamun sira sekti, aja mateni. Eko Sulistyo mencoba membedah falsafah itu. “Bila dialihbahasakan, lamun sira sekti, aja mateni itu artinya, dia punya kekuasaan, tapi tidak lantas kemudian akan bertindak semena-mena,” ujar Eko seperti dikutip Kompas Senin (22/7).

Yen sekti ojo mateni

Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono dalam keterangan tertulis kepada redaksi, Senin (22/7). Lewat akun media sosial Twitter beberapa hari lalu, Jokowi menyampaikan pesan moral tentang sebuah kepemimpinan, kekuasaan dan kehidupan di masyarakat yang dalam filsafat Jawa yaitu, lamun siro sekti, ojo mateni (meskipun kamu sakti atau kuat, jangan suka menjatuhkan).

Ajaran moral dalam kultur Jawa memiliki tiga unsur pokok yaitu pantangan, perilaku (unggah-ungguh), dan keselarasan atau harmoni. The following proverbs by a Javanese poet who was part of the Surakarta (Solo) court, R. Ng. Ranggawarsita III, contain maxims on how to live in harmony: “Lamun sira sekti, ojo mateni. Lamun sira banter, ojo ndhisiki. Lamun sira pinter, ojo minteri.” "Lamun siro sekti ojo mateni, artinya meskipun kamu sakti jangan suka menjatuhkan. Lamun siro banter ojo ndhisiki, meskipun kamu cepat jangan suka mendahului. Dan yang ketiga Lamun siro pinter ojo “Lamun siro banter ojo ndhisiki – meskipun kamu cepat jangan suka mendahului”.

Meskipun kamu sakti “Lamun sira sekti, ojo mateni.” (meskipun kuat, janganlah lantas menjatuhkan) Selamat siang wahai Jiwa-jiwa yang tenang. 😊 😊 😊 😊 😊 . Thomy Setiawan Presiden Joko Widodo Ungkap Tiga Falsafah Jawa yang Jadi Pegangan Hidup, Sekti Ojo Mateni Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan tiga falsafah Jawa yang dijadikannya pegangan dalam kehidupannya. Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono dalam keterangan tertulis kepada redaksi, Senin (22/7). Lewat akun media sosial Twitter beberapa hari lalu, Jokowi menyampaikan pesan moral tentang sebuah kepemimpinan, kekuasaan dan kehidupan di masyarakat yang dalam filsafat Jawa yaitu, lamun siro sekti, ojo mateni (meskipun kamu sakti atau kuat, jangan suka menjatuhkan). 22 Jul 2019 Untuk diketahui, kalimat “Lamun sira sekti, aja mateni” adalah sebuah pepatah yang artinya 'meskipun kamu sakti, jangan menjatuhkan'. 12 Ags 2019 Tiba-tiba kalimat berbahasa Jawa lamun siro sekti ojo mateni yang diunggah Presiden Joko Widodo di media sosial pribadinya Twitter dan  17 Sep 2019 Ingat yen sira kuat ojo mateni," ucap Arief.
Bättre koll på ekonomi

Yen sekti ojo mateni

Presiden Joko Widodo Ungkap Tiga Falsafah Jawa yang Jadi Pegangan Hidup, Sekti Ojo Mateni Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan tiga falsafah Jawa yang dijadikannya pegangan dalam kehidupannya. Falsafah Jawa yang dimainkan Jokowi, menurut dia, pertama adalah lamun sira sekti, ojo mateni yang berarti: meskipun kamu sakti, jangan sekali-kali menjatuhkan. Kemudian kedua adalah lamun siro banter, ojo ndhisiki yang berarti meskipun kamu cepat, jangan selalu mendahului. 22 Jul 2019 Untuk diketahui, kalimat “Lamun sira sekti, aja mateni” adalah sebuah pepatah yang artinya 'meskipun kamu sakti, jangan menjatuhkan'. Jul 24, 2019 Amid the increasingly intense jockeying and lobbying among political parties following the general election, a cryptic post on President Joko  6 Apr 2018 Yakni, yen sira landep aja natoni, yen sira banter aja nglancangi, yen sira mandi aja mateni (Jika engkau tajam jangan menyakiti, Jika engkau  17 Sep 2019 Ingat yen sira kuat ojo mateni," ucap Arief.

"Lamun siro sekti ojo mateni, artinya meskipun kamu sakti jangan suka menjatuhkan. Lamun siro banter ojo ndhisiki, meskipun kamu cepat jangan suka Dia kemudian menguraikan satu per satu makna dari falsafah tersebut. Lamun siro sekti ojo mateni artinya adalah meskipun kamu sakti atau kuat jangan suka menjatuhkan. Maknanya, jika seseorang memiliki sebuah kepandaian dan pengetahuan maka harus didedikasikan penggunaannya pada ajaran Tuhan Yang Maha Kuasa.
Biverkningar citalopram






“Lamun sira sekti, ojo mateni. Meskipun kamu sakti, jangan sekali-kali menjatuhkan," ucap Jokowi. “Lamun siro banter, ojo ndhisiki. Meskipun kamu cepat, jangan selalu mendahului. Lamun sira pinter ojo minteri. Meskipun kamu pintar, jangan sok pintar," lanjutnya.

Kontribusi itu bisa berupa pemikiran, atau tenaga atau materi. Lamun Siro Sekti, Ojo Mateni Post date 12/08/2019 Oleh: Eko Sulistyo, Deputi Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden Dimuat di halaman Opini Harian Kompas, Senin, 12 Agustus 2019 Tiba-tiba kalimat berbahasa Jawa “Lamun siro sekti, ojo mateni” yang diunggah Presiden Jokowi di media sosial pribadinya Twitter dan Instagram, sempat viral dan menjadi perbincangan publik. Pertama lamun sira sekti, ojo mateni yang berarti meskipun kamu sakti, jangan sekali-kali menjatuhkan. Kemudian kedua adalah Lamun siro banter, ojo ndhisiki yang berarti meskipun Cuitan tersebut sudah dilihat sebanyal 450 ribu dan disukai sebanyak 37 ribu pengguna Twitter.


Vetenskapens historia svt play

”Lamun Siro Sekti, Ojo Mateni” Artikel Opini · 12 Agustus 2019 02:25 WIB Tiba-tiba kalimat berbahasa Jawa lamun siro sekti ojo mateni yang diunggah Presiden Joko Widodo di media sosial pribadinya Twitter dan Instagram viral dan menjadi perbincangan publik Unggahan yang diberi ilustrasi huruf Jawa dan tokoh…

Kepemimpinan dalam masyarakat Jawa yang diilhami oleh Islam dan tradisi leluhur “nenek moyang” merupakan praktek kepemimpinan yang perlu diteruskan oleh generasi penerus sekarang dan mendatang. The following proverbs by a Javanese poet who was part of the Surakarta (Solo) court, R. Ng. Ranggawarsita III, contain maxims on how to live in harmony: “Lamun sira sekti, ojo mateni.

Tiga hari setelah Presiden tulis pepatah Jawa 'Lamun sira sekti, aja mateni', sebagian Ketum partai koalisi pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin berkumpu - Halaman all

Lamun sira banter, ojo ndhisiki.

Ajaran moral dalam kultur Jawa memiliki tiga unsur pokok yaitu pantangan, perilaku (unggah-ungguh), dan keselarasan atau harmoni. 2019-07-27 JAKARTA tirasnusantara.com - Tiba-tiba kalimat berbahasa Jawa “Lamun siro sekti, ojo mateni” yang diunggah Presiden Jokowi di media sosial pribadinya Twitter dan Instagram, sempat viral dan menjadi perbincangan publik. Unggahan yang diberi ilustrasi huruf Jawa dan tokoh pewayangan Gatot Kaca yang sedang berbicara dan memberi padi kepada rakyatnya, seperti memberi pesan pada kita semua Tiba-tiba kalimat berbahasa Jawa “Lamun siro sekti, ojo mateni” yang diunggah Presiden Jokowi di media sosial pribadinya Twitter dan Instagram, sempat viral dan menjadi perbincangan publik. Unggahan yang diberi ilustrasi huruf Jawa dan tokoh pewayangan Gatot Kaca yang sedang berbicara dan memberi padi kepada rakyatnya, seperti memberi pesan pada kita semua. ”Lamun Siro Sekti, Ojo Mateni” Tiba-tiba kalimat berbahasa Jawa lamun siro sekti ojo mateni yang diunggah Presiden Joko Widodo di media sosial pribadinya Twitter dan Instagram viral dan menjadi perbincangan publik Unggahan yang diberi ilustrasi huruf Jawa dan tokoh pewayangan Gatotkaca yang sedang berbicara dan memberi r “Lamun sira sekti, ojo mateni.